Senin, 11 Agustus 2008

Pernah Jadi Guru Privat Bahasa Inggris

 
Tentu tak semudah itu memberikan sebuah pemahaman. Ibarat jerit seorang Suryo Sumanto yang berjuang hidup mati di zaman penjajahan Belanda dan bekerja sebagai guru Neutraalschool Delanggu, Verslaggeyex in die Bode di Klaten. Saya hanya perlu melewati siswa-siswi yang ribut. Sedang Suryo harus melewati para kolonel dengan senjata dan hentakan kaki mereka yang ribut.

 
Membawakan materi ke-16. Pronouns dan Prepositions.
Gambar ini di ambil 10 detik setelah gambar di atas.

Peserta Privat. Menarik perhatian mereka dengan sungguh-sungguh. Jadi ingin kembali melahap buku berjudul "Sedikit Uraian Sejarah Pendidikan Indonesia" itu. Ditulis oleh sebuah komunitas Paduraksa, pemerhati sejarah budaya Indonesia. Dengan membaca buku itu, memaksa diri bersyukur adanya kebebasan menuntut ilmu. Tak ada lagi usaha Belanda membatasi pendidikan terhadap kalangan pribumi. Tak ada lagi Jepang yang memiliki persepsi bahwa melalui pendidikan gerakan-gerakan perlawanan halus terhadap keberadaan mereka di Indonesia dapat muncul. Pertanyaan yang berkali-kali saya ajukan, adanya sogok-menyogok membeli bangku kuliah, adanya sabotase pendidikan dasar dan menengah, anak muda yang kuliah hanya 7,2%. Begitu berat rasa mengatakan, kita sudah merdeka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar