Senin, 13 Desember 1999

Saat Masih Duduk di Bangku Sekolah Dasar

Pasangan yang telah membuatku di malam purnama. Aku selalu ingin menjadi dirinya, seorang pekerja keras. Laki-laki lulusan PGAN Watampone itu pernah menulis sebuah artikel tetang G30S/PKI. Ada satu argumennya yang aku ingat hingga sekarang, "Agak aneh, mengapa Soeharto tidak membagi informasi yang diterimanya dari Latief kepada Jendral Ahmad Yani, atasannya. Kemungkinannya hanya dua, ia terlibat atau ingin mengambil keuntungan dari gerakan GESTAPU itu."
Pernah bermimpi menjadi seorang Jet-Lee
Karena tidak memiliki lawan, adik perempuan saya menjadi korban
Momen indah sesaat setelah orang tua saya berkunjung ke rumah Tuhan. Diambil pada tahun 1999 dengan kamera tua yang lampu blitz-nya sudah pecah. Aku baru sadar sekarang ini, kenapa orang-orang berdatangan di rumahku saat itu melototi layar TV. Itu tahun ketika sedang gencar-gencarnya pemberitaan Kerusuhan Ambon 1999. Aku sedikit mengingat ketika Hasan yang tinggal tepat di depan rumah saya berkata, "RMS pasti ikut bermain dalam peristiwa ini. Pikir saja, kekuatan apa yang mempengaruhi anjing negara itu melepas para preman itu?"

"Ya ya, saya tidak tahu. Yang jelas, mau islam atau kristen jika dia sudah bunuh orang harus tanggung jawab, bagaimana bisa ia dilepas hanya karena alasan tidak ada bukti," ayah saya berkata.

Negeri-ku tak henti-hentinya menangis. Atau, mungkin memang para perusuh sengaja ingin menguji kemampuan ABRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar